BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
1.1 Pendidikan Pemakai Perpustakaan (User Education)
Koleksi
yang dimiliki perpustakaan merupakan kekayaan (asset) yang harus
sebesar-besarnya dimanfaatkan oleh pengguna secara optimal. Dengan perannya
yang strategis, perpustakaan perlu didukung oleh kemampuan teknik-teknik yang
efesien dan efektif dalam penggunaan sarana (layanan) perpustakaan untuk
memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh pemakainya, karena kemampuan mencari
informasi tidak kalah pentingnya dengan informasi itu sendiri. Untuk mendukung
terciptanya layanan yang prima dan usaha mengoptimalkan pemanfaatan koleksi
yang dimiliki, maka perpustakaan sebagai tempat pengelolaan dan pendayagunaan
khazanah media informasi perlu memberikan layanan pendidikan pemakai
perpustakaan dalam rangka mengenalkan koleksi dan fasilitas yang dimiliki
perpustakaan.
Disamping
itu perlu pula disadari bahwa: Library is
the growing organism, perpustakaan adalah organisasi yang selalu tumbuh dan
berkembang. Sehingga segala perkembangan yang terjadi dalam perpustakaan yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumber-sumber informasi dan pelayanan harus
disebarluaskan kepada pemakai cara yang dapat ditempuh adalah dengan
melaksanakan pendidikan pemakai. Every book it’s reader. Bahwa setiap buku ada
sasaran pembacanya yang tepat. Pengadaan buku di perpustakaan sudah melalui
tahap seleksi berdasarkan kebutuhan pemakai dengan begitu diharapkan semua
koleksi buku yang dimiliki perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pembaca yang
tepat. Every reader it’s book. Setiap
pembaca tersedia bacaan yang tepat. Koleksi buku di perpusatakaan disediakan
dengan memperhatikan aspek pengguna, yaitu siapa yang memanfaatkan koleksi buku
tersebut. Sehingga diharapkan pengguna perpustakaan dapat memperoleh pilihan
bacaan yang tepat. Book are for use.
Bahwa semua buku yag ada di perpustakaan harus dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh pengguna. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan perpustakaan, yaitu
bahwa pengadaan koleksi buku betul-betul berorientasi pada pengguna. Setelah
diadakan maka buku sesegera mungkin diolah dengan system yang memudahkan
pengguna yang menemukan kembali koleksi tersebut jika diperlukan. Setelah
diolah, buku dilayankan ke pengguna dan pihak perpustakaan harus proaktif dalam
memberikan informasi mengenai buku-buku baru tersebut, sehingga pengguna dapat
mengetahui perkembangan koleksi terbaru perpustakaan.
Save the time for reader. Bahwa
pendidikan pemakai menghemat waktu bagi pembacanya. Dengan program tersebut
diharapkan mahasiswa baru terbekali dengan segala pengetahuan tentang
pemanfaatan sumber-sumber informasi dengan baik, sehingga ketika ke
perpustakaan dapat dengan cepat menemukan informasi yang dikehendaki, tanpa
harus berlama-lama mengalami kebingungan.
Perpustakaan
merupakan investasi yang mahal sehingga harus dimanfaatkan. Koleksi dan
fasilitas yang diadakan dengan biaya yang tidak sedikit, jadi sedapat mungkin
perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya.
Pustakawan
tidak hanya sekedar mengolah buku, tetapi harus berfungsi sebagai pendidik.
Diharapkan pustakawan dapat memberi bimbingan kepada pengguna dengan baik
mengenai cara-cara memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan, dalam konteks
demikian maka pustakawan adalah seorang pendidik.
Literasi
informasi adalah tanggungjawab pustakawan untuk memberikan kepada pengguna
perpustakaan, ketrampilan dalam menggunakan sumber-sumber informasi seperti
jurnal, indeks, abstrak, bibliografi, direktori dan sebagainya, baik dalam
bentuk cetak maupun non cetak (bentuk elektroniknya). Ketrampilan yang membuat
pengguna menjadi familier terhadap sumber-sumber informasi dan teknologi yang
terdapat didalam perpustakaan. Sehingga di masa mendatang mereka dapat
memanfaatkan perpustakaan dengan mudah, cepat dan percaya diri. Pemilihan model
bimbingan pemakai yang akan dipakai tergantung pada jumlah peserta, kapasitas
ruang atau kelas tempat penyelenggaraan kegiatan bimbingan pemakai dan tujuan
dari kegiatan bimbingan pemakai tersebut. Karena ketrampilan menggunakan
perpustakaan yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan bimbingan pemakai adalah
sesuatu hal yang perlu dilaksanakan oleh perpustakaan.
1.2 Profil sekolah
Sman
1 kauman berdiri tahun 1989. Sman 1 kauman merpakan alih fungsi dari SPG Negeri
Tulungagung yang berdiri tahun 1962. Meski tidak masuk dalam lingkungan kota,
namun untuk pengembangan kota, SMAN 1 Kauman bisa dibilang SMA perkotaan. Dari
dari arah utara, timur, barat, dan selatan mudah menjangkaunya .
1.3 Bagunan fisik
Bila
melihat bangunan fisik, mayoritas kegunaan merupakan swadaya rang tua / wali
murid tiap tahunnya. Diawali dengan warisan SPG berupa bangunan kelas dari
pemerintah yang membangun dari timur ke barat sebanyak 6 kelas, ditambah
bangunan sebelah tiurnya 19 kelas.
1.4 Input Dan Output
Input SMAN 1
Kauman kebanyakan dari lulusan SMP dan yang sederajad di wilayah kabupaten
Tulungagung dan sekitarnya yang didapatkan dengan seleksi danem (NUN).
1.5 Pelaksanaan Observasi
1. Pelaksanaan Laporan Observasi
Hari/Tanggal/Tahun : Jum’at, 5 April 2013
Tempat :
SMAN 1 Kauman, Tulungagung
Narasumber : Bu Handini Tjandra Sari S.sos (pustakawan)
Pelaksana Observasi : Henny Surya Akbar Purna Putra
2. Pelaksanaan Laporan Observasi
Hari/Tanggal/Tahun : Sabtu, 6 April 2013
Tempat : SMAN
1 Kauman, Tulungagung
Narasumber : Bu Handini Tjandra Sari S.sos (pustakawan)
Pelaksana Observasi : Henny Surya Akbar Purna Putra
1.6 Rumusan Masalah
a1. Apa definisi dari pendidikan pemakai
perpustakaan?
b2. Apa fungsi dan tujuan pendidikan pemakai
perpustakaan?
1.7 Tujuan
Tujuan dari dilakukan observasi tentang
Pendidikan Pemakai Perputakaan di perpustakaan SMAN 1 Kauman, yaitu :
11. Menjelaskan definisi dari pendidikan
pemakai perpustakaan
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan
pemakai perpustakaan
BAB
III
PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan pemakai
Semakin
berkembangnya metode penddikan perguruan tinggu, kebutuhan ajan perpustakaan
semakin dirasakan. Ttapi dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan,
jumlah dan macam koleksi juga semakin bertambah, sehingga pemakai perpustakaan
terutama mahasiswa, makin bingung dalam usaha menemukan informasi. Dengan
demikian mereka tidak dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mugkin. Namun
dilain pihak, keberadaan suatu perpustakaan sebagai pusat pendidikan dan bahkan
tempat pendidikan seumur hidup (Lifelong
Learning) sudah tepatri di hati pengguna. Davies (1973 : 39) menyatakan “ leraning how to use library is a basic
component of… (any) instructional programs”. Jadi dengan demikian dapat
dikatakan bahwa belajar bagaimana memanfaatkan perpustakaan menjadi hal yang
sangat mendasar dalam kaitanya terhadap kebutuhan informasi.
Dalam
Hal inilah perpustakaan diharapkan unutk meningkatkan jasa informasinya secara
aktif. Salah satu langkah yang tepat untuk menanggulangi hal tersebut adalah
menyelenggarakan suatu program pendidikan pemakai pada perpustakaan. Secara
umum istilah pendidikan pemakai dalam konteks ilmu pemakai, pendidikan pengguna
atau User Education.
Definisi
pemdidikan pemakai pemakai menurut Soedibyo (1987 : 121) adalah sebagai berikut
:
Pendidikan
pemakai adalah usaha bimbingan atau penunjang pada pemakai tentang cara
pemanfaatan koleksi bahan pustaka yang disediakan secara efektif dan efisien,
bimbingan itu dapat berupa bimbingan individu ataupun secara kelompok.
Menurut
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(1979 :19) “Pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan atau petunjuk jeada
pemakai tentang cara pemanfaatan koleksi bahan pustaka yang disediakan secara
efektif dan efisien.”
Jadi
dengandemikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai adalah serangkaian
kegiatan kegiatan yang berisi aktivitas belajar mengenai pengenalan dan tata
cara memanfaatkan perpustkaan kepada pengguna maupun calon pengguna di
perpustakaan.
Pada
dasarnya materi yang diterapkan dalam pendidikan pemakai pada perpustakaan
relative sama antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainya. Secara umum
Darmono (2001 : 23) menyebutkan beberapa materi bimbingan pemanfaatan
perpustakaan antara lain adalah :
1. pengenalan terhadap denah
perpustakaan
2. peraturan perputakaan
4 alat penelusuran informasi
4. pengenalan terhadap bagian-bagian
layanan perpustakaan
5. pengenalan terhadap penempatan
koleksi
6. Pengenalan terhadap ruang baca
Melalui beberapa materi pendidikan di
atas maka dapat diketahui bahwa penyelenggaraan pendidikan pemakai pada
perpustakaan, harus mampu menginformasikan aspek-aspek penting yang berkaitan
dan dimilika olh perpustakaan kepada pengguna perpustakaan, dengan harapan
melalui pendidikan pemakai, maka penggna perpustakaan tidak akan merasa asing
dan lbih cepat beradaptasi terhadap tatanan sistem operasional perpustakaan.
Sementara itu, kmungkinan terdapatnya
perbedaan materi pendidikan pemakai antara satu perpustakaan dengan perpustakaan
lainya sangat mungkin terjadi. Hal ini sudah lumrah, karena pada dasarnya
peraturan mengenai pendidikan pemakai belum diatur dalam undang- undang
pendidikan. Selain itu tungkat kualifikasi (level) antara satu perpustakaan
dengan perpustakaan lainya juga banyak anyak yang memiliki perbedaan atau dngan
kata lain seragam. Namun materi yang menyangkut keadaan umum perpustakaan
biasanya diserukan pada setiap pendidikan pemaki di seluruh perpustakaan.
2.2 Fungsi dan tujuan pendidikan pemakai
Tidak dapat disangkal lagi bahwa
pnddikan rupakan proses yan palin efektif untuk mentranformasikan informasi
dari satu individu kepada individu lainnya. Wikipedia (2007 : 1) menjelaskan
makna pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan
masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian dan juga sesuatu yang tidak
dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pmberian pengetahuan, pertimbangan
dan kebijakan.
Pada
pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa yang paling pendting dalam proses
pndidikan adalah pemberian pnetahuan engenai teknik dan metode kepada individu
lain yang belum mengetahuinya. Dengan demikian dalam konteks perpustakaan,
pnetahuan yan perlu diberikan adalah mengenai tata cara penggunaan dan
pemanfaatan dengan segala fasilitas yang dimilikinya.
Berbicara
mengenai pndidikan khusunya dalam aspek pemanfaatan perpustakaan tentu saja
harus sudah sejakdini dipersiapkan, sehingga peserta didik, dalam hal ini
pengguna perpustakaan dapat menyadari fungsi pendidikan yan diperolehnya
tersebut. Sutarno (2006 95-96)
menjelaskan bahwa fungsi dilakukan bimbingan pemakai perpustakaan maupun
pengguna perpustakaan yaitu agar :
1. Pemakai perpustakaan dapat mengenal
dan memahami serta menggunakan sistem yang diberlakukan di perpustakaan
tersebut.
2. Pemakai perpustakaan dapat
menggunakan sarana temu informasi yang tersedia seperti kode/nomor klasifikasi,
kartu catalog dan petunjuk yang lain
3 Pemakai perpustakaan dapat dengan
cepat dan tepat menemukan apa yang diperlakukan tanpa banyak membuang waktu,
tidak menemui kesulitan atau tambahan.
4. perpustakaan dapat memperluas jangkauan pemakaian koleksi oleh
pengunjung dan anggota perpustakaan
5. perpustakaan dapat mengembangkan
citra perpustakaan sebagai bagian dari lembaga pendidikan
Jadi,
dengan demikian pendidikan memiliki fungsi yang tak kalah pentingnya dengan
funsi perpustakaan itu sendiri hal ini berarti pendidikan pemakai memiliki
peran yang besar dalam mendukung perpustakaan yang ingin dimanfaatkan oleh
masyarakat penggunanya secara lebih fungsional
2.3 Tujuan Pendidikan Pemakai
Pendidikan
pemakai juga memiliki tujuan yang diterapkan secara objektif. Dalam hal ini, perpustakaan
harus dapat mengidentifikasi berbagai sasaran yang ingin dicapai didasarkan
atas prioritas pada porsinya masing-masing. Oleh sebab itu , penerapan
pendidikan pemakai pada perpustakaan harus diiringi dengan berbagai target yang
ingin dicapai
Secara
umum tujuan diadakanya pendidikan pemakai tercantum dalam perpustakaan
perguruan tinggi : buku pedoman (2004 : 95) sebagai berikut :
1. Meningkatkan keterampilan pengguna
agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri.
2. Membekali pengguna dengan teknik yang
memadai dengan sesuai untuk menemukan informasi dalam subjek tertentu.
3. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya
dan layanan perpustakaan
4. Mempromosikan layanan perpustakaan
5. Menyiapkan pengguna agar dapat
mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.
2.4 Gambaran Umum Perpustakaan SMAN 1
Kauman Tulungagung
a. Susunan Struktur Organisasi
Susunan struktur organisasi perpustakaan SMAN 1 Kauman.
Kepala Sekolah
b. Visi Misi Sekolah
SMAN 1 Kauman
memiliki visi dan misi, sbb :
1.
Visi
Unggul dalam prestasi iman dan taqwa
2.
Misi
· Melaksanakan
pembelajaran dan bibingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan mutu yang dimiliki.
· Membutuhkan
semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga masyarakat sekolah
· Mendorong
dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi yang ada pada dirinya,
sehingga dapat berkembang lebih optimal
· Membutuhkan
penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga
menjadi suber kearifan dalam bertindak
· Merupakan
manajemen partisipasi dengan meliatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah
c. Kebijakan
Perpustakaan
sekolah yang saya kunjungi memiliki kebijakan di dalam perpustakaan tersebut,
seperti jam pelayanannya, koleksi apa saja yang tersedia, pemeliharaan koleksi,
melakukan pengadaan buku,dll. Maka dari itu sangat diperlukan tenaga yang
sesuai bidangnya agar dapat memahami kebutuhan sesungguhnya perserta didik
dalam meningkatkan prestasi belajar dengan membaca dan menggunakan semaksimal
mungkin fungsi dari perpustakaan itu sendiri.
Perpustakaan
SMAN 1 Kauman telah memberikan semaksimal mungkin kepada perpustakaan, dengan
mendukung program-program yang diadakan oleh perpustakaan.
d. Keanggotaan
d. Keanggotaan
e. Anggaran
6jt pertahun
Koordinator
Dra. Lilies Noor Jannah
Staff
Handini Tjandra Sari, S.sos
Pengadaan
Sekolah
Hadiah
Dari Pusat
Permintaan siswa dan guru secara lisan
Layanan
L. baca
L. koleksi
L. referensi
L. Sirkulasi – manual kataloging
L. Multimedia
Penyiangan
Buku2 yang rusak berat digudangkan – di
lelangkan
Buku2 yang rusak ringan di perbaiki
Pemustaka
Jumlah siswa keseluruhan 1.125
50 – 200 siswa yang aktiv di
perpustakaan
10-15 guru yang aktif di perpustakaan
BAB III
PENUTUP
3.1 Pendidikan Pemakai Perpustakaan SMAN
1 Kuman
Pada
awal penerimaan siswa baru, siswa dikenalkan kepada lingkungan sekolah, dan pada
materi itu, siswa diajak tour library perpustakaan
sekolah. Pada tahap dasar ini, siswa diharapkan untuk mengenal perpustakaan,
dan mengerti keberadaan perpustakaan sekolah itu sendiri.
Secara
teknis, ketika siswa dikenalkan oleh perpustakaan, siswa diajarkan cara
pencarian bahan koleksi menggunakan kartu katalog. Siswa diperkenalkan
layanan-layanan yang berada di perpustakaan, dan siswa diajarkan tata cara
meminjam bahan koleksi tercetak di perpustakaan.
3.2 Peran Guru Sebagai Fasilitator Bagi
Peserta Didik
Dalam
proses pembelajaran di sekolah, guru adalah desainer pemberlajaran dalam
menstranfer seperangkat pengetahuan, menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada
peserta didik, dan sekaligus juga pelaksana pembelajaran di depan kelas, di
lingkungan sekolah, dan masyarakat sesuai dengan tututan capaian minimal dari
kurikulum. Tugas guru tudak dapat dikatangan ringan. Guru tidak sekedar menstranfer
pengetahuan kepada peserta didik sebagai insan pembelajar seumur hidup. Dalam
konteks ini guru harus mampu menciptakan dan merangsang rasa ingin tahu peserta
didik untuk mau terus menggali, memperdalam, dan mengembangkan materi pelajar
scara mandiri di luar ruang kelas.
Guru
pengajar di SMAN 1 Kauman, sering memberikan tugas resume buku kepada peserta didiknya, dimana guru menyarankan peserta
didiknya untuk mencari bahan referensi yang berada di perpustakaan. Selain itu,
guru pengajar juga sering mengajak peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran
di dalam perpustakaan. Metode ini juga membuat peserta didik tidak awam dengan
perpustakaan.
3.3 Respon Kepala Sekolah Dalam
Penyelengaraan Perpustakaan
Kepala
Sekolah SMAN 1 Kauman Tulungung, mendukung penuh tentang perpustakaan, kepala
sekolah mendukung secara infrastruktur, dan mendukung dalam hal
kurikulum-kurikulum yang telah ditetapkan untuk perpustakaan.
Kepala
sekolah berperan penting terhadap perpustakaan sekolah,
Kepala sekolah mendukung penuh dalam
penyelenggaraan perpustakaan sekolah,
Dalam hal ini kepala sekolah mendukung
dalam hal infrastruktur, dan mendukum dalam hal kurikulum2 yang telah di
tetapkan untuk perpustakaan
Denda
Peminjaman dilakukan selama tujuh hari
Rp 100,- perhari
3.4 KESIMPULAN
Dari
hasil penelitian yang saya dapat dari salah satu sekolah menengah atas yaitu di
SMAN 1 Kauman. Perpustakaannya masih dalam tahap-tahap pengembangan koleksi,
fasilitas, layanan-layanan yang akan di terapkan, dan tenaga pustakawan yang
profesional.
Menurut
Bu Handini Tjandra Sari S.sos yang sebagai petugas perpupustakaan yang pada
dasarnya tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaan, terkadang sering
keluh-kesah karena begitu banyak yang harus di ketahui di dalam mengembangkan
perpustakaan. Tetapi Bu Handini ni tetap semangat dalam memperjuangkan daya
minat-baca bagi peserta didik di dalam populasi sekolah SMAN 1 Kauman.
Pustakawan
di perpustakaan SMAN 1 Kauman ini, begitu ramah dalam interaksi / berkomunikasi
dengan pemustakanya. Terkadang pustakawan perpustakaan SMAN 1 Kauman juga
memberikan hadiah kepada siswa, jika siswa sering aktif di dalam perpustakaan,
meskipun hanya sekedar hadiah yang tidak seberapa, namun hadiah itu benar-benar
berharga terhadap siswa secara psikologi. Secara tidak lansung pustakawan
perpustakaan SMAN 1 Kauman telah membantu untuk mempublikasikan perpustakaan.
Pustakawan
Perpustakaan SMAN 1 Kauman juga sering bertanya-tanya, mengobrol, dan
memberikan bimbingan yang berguna kepada siswa, sehingga siswa tergugat
semangat untuk membacanya. Hal itu juga dapat dijadikan masukan-masukan kepada
pustakawan perpustakaan SMAN 1 Kauman sebagai pengelola informasi dan literasi
informasi yang dibutuhkan oleh siswa, dan guru.
3.5 DAFTAR PUSTAKA
3.5 LAMPIRAN
Penataan Buku di Perpustakaan SMAN 1 KAUMAN |
Pustakawan SMAN 1 KAUMAN |
Beberapa Majalah SMAN 1 KAUMAN |
Tampak Depan Perpustakaan SMAN 1 KAUMAN |
Salah Satu Guru Pengunjung di Perpustakaan |
sama-sama
BalasHapus